Selasa, 12 Oktober 2010

MUARA SESUNGGUHNYA GENGGAMAN PERDAMAIAN

Berkali kali si petualang tersesesat di dekapan si Jahat
Mencoba melepas hingga akhirnya
menemukan muara cinta yang sesungguhnya
mengubah gurauan semu
menjadi dzikir kerinduan yang kau raup di setiap pergerakan waktu
elok wajahmu terkurai di setiap kuasa bulan dan matahari
pertemuan adalah surga
meraibkan lalulalang batu api di kepalaku
yang perlahan kau usap dengan celotehmu
hingga bertebaran bunga melati dari jemariku yang sunyi
menuju ruang imajinasiku
kau adalah semangatku
ketika masa menyita seluruh denyut nadiku
kau datang menggenggam perdamaian
yang kau tiup di setiap pejaman mata
dengan ketulusan


21 Maret 2010 17:26

Tidak ada komentar:

Posting Komentar